Kenal Lebih Dekat dengan Hajar Aswad, Sejarah serta Keutamaannya

Kategori : Umrah, Haji, Features, Ditulis pada : 03 Agustus 2024, 11:36:37

Berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah, tak lengkap rasanya jika tak melihat Hajar Aswad. Ya, batu hitam yang disinyalir berasal dari surga ini tentu menarik perhatian umat muslim karena banyak keistimewaannya. Tak puas hanya melihat, bahkan jamaah berlomba untuk dapat mencium Hajar Aswad ini. Apa sih, keistimewaan dari batu hitam ini dibanding dengan batu-batu lainnya?

40.jpg

Photo by Rostyslav Savchyn on Unsplash

Berikut ini sejarah serta keistimewaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui, sehingga Anda bisa memahami kenapa umat muslim berlomba untuk dapat mencium Hajar Aswad saat menunaikan ibadah haji dan umrah di Baitullah.

Asal-Usul Hajar Aswad, Batu Hitam yang Berasal dari Surga

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, yang umum Anda temui di sekitar. Hal ini disebabkan batu ini bukan asli berasal dari bumi maupun luar angkasa, akan tetapi diyakini sebagai batu yang asalnya dari surga. Sebagaimana sabda Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, “Hajar Aswad merupakan batu yang asalnya dari surga.”

Belum diketahui secara pasti bagaimana Hajar Aswad ini bisa sampai di bumi, apakah turun bersama dengan ketika turunnya Nabi Adam AS, atau malaikat yang membawanya dari surga atas perintah Allah ketika masa Nabi Ibrahim. Tentang Hajar Aswad yang berasal dari surga ini, diperkuat dengan beberapa fakta penelitian yang ditemukan oleh para ilmuwan yang menggungkapkan bahwa Hajar Aswad memiliki struktur serta karakteristik yang berbeda dengan batuan yang berasal dari bumi ataupun luar angkasa.

Disebut Hajar Aswad sebab batu ini memiliki hitam, nama ini diambil dari kata dalam bahasa Arab yakni ‘Hajar’ yang berarti batu dan ‘Aswad’ yang berarti hitam. Akan tetapi, tahukah Anda bahwa awalnya hajar aswad berwarna putih, lebih putih dari susu. Lalu warnanya berubah jadi hitam seiring perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia. Hal ini diperkuat dalam sebuah hadits berikut:

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW telah bersabda, ”Hajar Aswad itu turun dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dosa-dosa manusia lah yang membuat warnanya menjadi hitam.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Al Baihaqi)41.jpg

Photo by Haydan As-soendawy from Pexels

Tetapi, nantinya Hajar Aswad ini akan berubah warna kembali seperti aslinya. Karena segala sesuatu yang berasal dari surga akan kembali ke surga sebelum hari kiamat. Ada pula yang menyebut, Hajar Aswad itu terang dan berkilau bahkan manusia tak dapat melihatnya saking terangnya jika saja Allah tidak memadamkan kilaunya.

Cerita Peletakan Hajar Aswad pada Zaman Rasulullah

Awalnya, Hajar Aswad diketemukan oleh Nabi Ismail lalu oleh Nabi Adam ditaruh di atas pondasi Ka’bah. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Hajar Aswad ini dibawa langsung oleh Malaikat Jibril dari surga pada Nabi Ismail, kemudian ia berikan ke ayahnya yaitu Nabi Ibrahim.

Sebelum ditaruh di salah satu sisi Ka’bah, Nabi Ibrahim membawa batu hitam tersebut thawaf Ka’bah sebanyak 7 kali sambil menciuminya. Itulah awal Hajar Aswad ditaruh dekat dengan Ka’bah kemudian terus dijaga. Namun, Hajar Aswad sempat berpindah tempat disebabkan banjir bandang yang terjadi di Kota Makkah.

Waktu itu, Kaum Quraisy berdebat hebat serta saling berselisih pendapat tentang siapa yang berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya semula. Maka, ada yang mengusulkan bahwa mereka akan bertanya kepada orang yang terkenal paling jujur yakni Muhammad bin Abdullah.

Lalu, dengan bijak beliau berkata, “Ambilkan aku selembar kain,” lalu dibawakan lah selembar kain putih yang dibentangkan dan beliau meletakkan Hajar Aswad di atasnya. Kemudian, beliau berkata, “Hendaknya tiap kabilah memegang sisi-sisi kain tersebut, dan membawanya ke dekat Ka’bah.” Maka, selesailah masalah tersebut dengan cara damai atas kebijaksanaan Nabi Muhammad yang waktu itu masih berusia 30 tahun. 

Keutamaan Hajar Aswad

Hajar Aswad bukanlah batu biasa, melainkan batu yang sangat mulia di mata umat muslim. Ada beberapa keutamaan yang pastinya akan membuat Anda semakin ingin menyentuh serta menciumnya langsung di tanah suci. Apa saja keistimewaan dari Hajar Aswad ini?

Batu yang berasal dari surga

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Hajar Aswad merupakan batu yang berasal dari surga. Diturunkan oleh Allah SWT sebagai bukti kebesaran Allah. Belum pernah ditemukan batu sejenis Hajar Aswad dalam sistem tata surya, menjadi bukti bahwa batu hitam ini memang sungguh istimewa.

Berada di Masjidil Haram, di sisi Ka’bah

Keutamaan berikutnya yaitu Hajar Aswad berada di dekat bangunan Ka’bah, lebih tepatnya di sisi sebelah tenggara Ka’bah. Tentunya, Anda hanya dapat menemukan Hajar Aswad saat menjalankan ibadah di Masjidil Haram, atau ketika mengerjakan ibadah haji dan umrah. Pastinya, ini akan semakin memotivasi Anda untuk segera berangkat haji maupun umrah bukan?

Menjadi titik awal dari thawaf

Hajar Aswad juga menjadi titik awal dari pelaksanaan salah satu rukun haji dan umrah yakni thawaf. Thawaf yaitu berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali bermula dari Hajar Aswad di akhiri di Maqam Ibrahim. Jadi, Hajar Aswad cukup penting keberadaannya.

Mengusap serta) menciumnya adalah sunnah Rasul

Hukum dari mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah sunnah. Disebutkan bahwasanya Umar bin Khattab pernah melihat Rasulullah mengusap serta mencium Hajar Aswad, seperti yang tertuang dalam hadits riwayat Bukhari:

“Sungguh, aku mengetahui bahwa engkau (Hajar Aswad)) hanya sebuah batu, yang tidak memberikan manfaat maupun kemudharatan bagiku. Jika saja aku tidak melihat Rasulullah SAW pernah menciummu (Hajar Aswad), maka akupun tak mau untuk melakukannya.”

Hal ini menegaskan bahwa tujuan mengusap dan mencium Hajar Aswad adalah semata-mata untuk mengikuti sunnah Rasullah semata. Dan mematahkan anggapan bahwa tujuannya untuk menyembah batu.

Jadi saksi di hari kiamat untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya

42.jpg

Photo by Giorgio Parravicini on Unsplash

Wajar saja jika para jamaah haji dan umrah yang sedang melaksanakan ibadah ingin mengusap dan mencium Hajar Aswad secara langsung. Karena Nanti di Hari Kiamat, Allah akan mendatangkan batu ini menjadi saksi bagi siapa saja yang mengusap serta menciumnya. Sesuai dengan hadits riwayat dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW telah bersabda,

“Demi Allah, Allah akan membangkitkan batu ini (Hajar Aswad) di hari akhir dengan mata serta mulut yang bisa berbicara. Sebagai saksi untuk siapa saja yang mengusap dan menciumnya dengan cara yang benar ketika di dunia.”

Itulah sejarah dan keutamaan Hajar Aswad yang perlu Anda ketahui. Semoga kita semua diberikan kemampuan untuk melaksanakan ke Baitullah agar dapat menjadi salah satu orang yang mendapat kesempatan untuk menyentuh dan mencium Hajar Aswad, ya!

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://erahajj.co.id